Jumat, 19 September 2014

Makalah Paragraf




 
MAKALAH BAHASA INDONESIA
PARAGRAF

Makalah ini disusun untuk memenui salah satu tugas mata kuliah bahasa indonesia






Dosen Pembimbing : Ira Eko Retnosari, S.S., M.Pd


Oleh:

                                           Ahmad Zulal Abu Main               (C85214032)
Maulidia Rismawati                     (C85214038)
Novia Putri Mauluddiyah             (C85214041)
Saifuddin                                      (C85214043)
Siti Zahrotul Rofi’ah                    (C85214045)
    
Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
2014

Kata Pengantar


Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah S.W.T atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga tim penulis dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul “ PARAGRAF ” pada mata kuliah Bahasa Indonesia secara tepat waktu. Dalam hal ini, kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dosen Ira Eko Retnosari, S.S., M.Pd yang telah membimbing kami sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul PARAGRAF ini. Serta, kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak lain yang terkait.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu tim penulis sangat menghargai akan saran dan kritik yang bersifat membangun dan memotivasi kami untuk menyempurnakan makalah ini. Demikian yang dapat tim penulis sampaikan.Akhir katasemoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.



Surabaya, 18 September 2014

Tim Penulis







Daftar Isi
Cover
Kata Pengantar....................................................................................................................
.............................................................................................................................................
Daftar Isi.............................................................................................................................
.............................................................................................................................................
Bab I Pendahuluan
A.    Latar Belakang........................................................................................................
.................................................................................................................................
B.     Rumusan Masalah....................................................................................................

.................................................................................................................................
C.     Tujuan Makalah.......................................................................................................
.................................................................................................................................
Bab II  Pembahasan
A.    Pengertian Paragraf ................................................................................................
.................................................................................................................................
B.     Syarat Syarat Paragraf ............................................................................................

.................................................................................................................................
C.     Jenis jenis Paragraf .................................................................................................
.................................................................................................................................
D.    Teknik Pengembangan Paragraf .............................................................................
.................................................................................................................................
Bab III  Penutup
A.    Kesimpulan .............................................................................................................
.................................................................................................................................
B.     Saran .......................................................................................................................

................................................................................................................................. 

 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.             Latar Belakang
Pendidikan bahasa Indonesia merupakan suatu pendidikan wajib dari sekolah tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Pokok pokok  pembahasan dalam pendidiakan bahasa Indonesia pun sangat Kompleks, Diantaranya adalah paragraf . Paragraf menjadi suatu keharusan yang harus diketahui oleh para peserta didik, terutama apabila berurusan dalam hal tulis menulis ataupun suatu karya ilmiah.Dalam membuat suatu karya tulis ilmiah, salah satu hal yang sulit adalah menuangkanide-ide dalam bentuk kalimat dan menyusun kalimat-kalimat tersebut dalam suatu paragraf yang mengandung unsur kepaduan.
Dalammembuat suatu paragraf kita harus mengetahui syarat-syarat yang harus dipenuhidalam sebuah paragraf. Paragraf yang akan dibuat harus dapat mempunyai kepaduanantara paragraf yang lain. Kepaduan paragraf dapat terlihatmelalui penyusunankalimat secara logis dan melalui ungkapan-ungkapan pengait antar kalimat.Disini kita di tuntut agar mampu membuat suatu paragraf dengan baik dan benar.

1.2.             Rumusan Masalah
Agar apa yang kami bahas dalam makalah ini tidak menyimpang dari pokok bahasan, serta agar memiliki tujuan yang jelas, maka kami akan membatasi masalah yaitu sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan paragraf ?
2.      Apa saja syarat yang diperlukan dalam membuat paragraf ?
3.      Apa jenis-jenis paragraf ?
4.      Bagaimana teknik pengembangan paragraf ?


1.3.        Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1.      Untuk mengetahui pengertian suatu paragraf.
2.      Untuk mengetahui syarat-syarat yang digunakan dalam penyusunan suatu paragraf.
3.      Untuk mengetahui jenis-jenis paragraf.
4.      Untuk mengetahui teknik pengembangan paragraf.
5.      Untuk menambah wawasan tim penulis maupun pembaca
6.      Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah bahasa Indonesia.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1.    Pengertian Paragraf
Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan barisbaru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser  ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi.
Menurut Arifin dan S. Amran Tasai (2006:125) “Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik”. Kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut.
Menurut Akhaidah dan kawan-kawan (1999:144) paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat topik, kalimat penjelas sampai pada kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk suatu gagasan.
Berdasarkan beberapa definisi paragraph diatas, maka tim penulis dapat menyimpulkan bahwa Paragraf atau alenia adalah kumpulan dari beberapa kalimat yang memiliki suatu keterkaitan dan kepaduan antara kalimat satu dan kalimat selanjutnya.Kalimat-kalimat ini terangkai menjadi satu kesatuan yang dapat membentuk suatu gagasan. Panjang pendeknya suatu paragraf dapat menjadi penentu seberapa banyak ide pokok paragraf yang dapat diungkapkan.
Dalam suatu paragraf hanya memiliki satu tema.Tujuan dalam pembentukan suatu paragraph adalah untuk memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceritakan suatu bagian dengan bagian yang lain ataupun alat untuk memudahkan pembaca memahami jalan pikiran penulisnya



.
2.2.   Syarat-Syarat Paragraf
1.     Kesatuan
Syarat kesatuan paragraf terpenuhi jika suatu kalimat dalam paragraf saling berhubungan dengan gagasan atau ide pokok paragraf. Jika kalimat kalimat yang ada dalam paragraf saling berhubungan dan saling mendukung dalam pemaparan ide pokok paragraf, maka paragraf tersebut dapat dikatakan memiliki kesatuan gagasan. Jika kalimat-kalimat yang terdapat dalam paragraf tidak saling berhubungan dan tidak saling mendukung dalam pemaparan ide pokok maka pargraf tersebut tidak memiliki kesatuan gagasan.

2.     Kelengkapan
Paragraf yang lengkap adalah paragraf yang didukung oleh kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kalimat topik. Paragraf yang baik memiliki kalimat topik dan kalimat penjelas. Kalimat topik adalah kalimat yang berisi ide pokok, sedangkan kalimat penjelas adalah kalimat yang berisi rincian ide pokok. Paragraf yang hanya terdiri atas satu kalimat topik saja dikatakan paragraf yang belum lengkap.
Ide pokok dan ide-ide penjelas dalam paragraf yang baik ditata secara sistematis. Pengurutan ide dalam suatu paragraf dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara alamiah dan secara logis. Urutan alamiah berupa urutan waktu (kronologis), dan ruang (sudut pandang), sedangkan urutan logis berupa urutan klimaks-antiklimaks, sebab-akibat, umum-khusus, khusus-umum, pokok-rincian, dikenal-tidak dikenal, dan mudah-sulit. Ide penjelas dalam paragraf dapat berupa contoh, ilustrasi, rincian konkret, perbandingan, uraian, alasan, fakta/data, dan analog.

3.     Kepaduan
Paragraf yang baik harus memiliki kepaduan (kohesi dan koherensi). Kepaduan yang dimaksud adalah adanya rangkaian antar kalimat yang memudahkan pembaca untuk memahami isinya. Kalimat-kalimat yang membentuk paragraf saling terkait antara yang satu dengan yang lainnya. Kepaduan dalam sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, diantaranya pengulangan kata kunci, pengulangan kata ganti, penggunaan transisi dan paralelisme.

2.3.   Jenis-Jenis Paragraf
Jenis jenis paragraph dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu berdasarkan tujuan paragraph dan letak kalimat utamanya. Berdasarkan tujuannya, paragraf dapat dibagi menjadi 5, Diantaranya :
1.      Paragraf Narasi / Naratif
Paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa yang disusun menurut urutan waktu terjadinya. Ciri-ciri paragraf naratif, diantaranya :
Ø  Ada tokoh, tempat, waktu, dan suasana yang diceritakan.
Ø  Mementingkan urutan waktu maupun urutan peristiwa.
Ø  Tidak hanya terdapat dalam karya fiksi (cerpen, novel,roman) tetapi juga terdapat            dalam tulisan non fiksi seperti biografi, cerita nyata, sejarah, riwayat perjalan dan lain lain.
Macam macam / pola pengembangan paragraph naratif, yaitu :
Ø Narasi ekspositoris/nonfiksi/informatif adalah cerita yang benar-benar terjadi, seperticerita kepahlawanan, sejarah, biografi/otobiografi, cerita nyata dalam surat kabar.
Ø Narasi sugestif/fiksi/artistik adalah cerita yang menonjolkan khayalan sehingga pembaca terkesan dan tertarik dan seakan-akan terhayut,bahkan merasa mengalami cerita tersebut,  pola pengembangan seperti ini biasanya terdapat dalam cerpen, novel dan lain lain.
Contoh paragraf naratif :
Ø Pernah suatu ketika aku bermimpi bertemu seorang kakek berjenggot panjang yang menyuruhku untuk pergi ke arah timur . Aku tidak mengerti apa maksudnya. Sesudah bangun , keinginan untuk memenuhi perintah si kakek itu seperti tidak terbendung. Aku harus pergi ke arah timur. Timur…timur mana ? Indonesia Timur? ……( Narasi sugestif)
Ø Hari-hariku sebagai pekerja perempuan di perusahaan industri makanan olahan sangat padat dan melelahkan. Bayangkan pagi-pagi sekali aku harus bangun dan menyiapkan sarapan anak-anakku. Sebelumnya, aku tentu harus memandikan mereka karena anak-anakku masih kecil. Sambil aku ganti baju kerja, aku sempatkan menyuapi anakku yang paling kecil. Setelah beres urusan rumah, segera aku berlari untuk mengejar angkutan yang mengangkutku ke jalan raya yang dilalui bus.(Narasi ekspositoris)
2.      Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi atau deskriptif adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa mellihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat. Ciri-ciri paragraf deskripsi adalah terdapat objek yang digambarkan yang bertujuan agar pembaca seolah olah melihat sendiri obyeknya.
Macam atau pola pengembangan paragraph deskripsi, yaitu :
Ø  Deskripsi objektif adalah paragraf deskripsi yang dalam penggambaran objeknya tidak disertai dengan opini penulis
Ø  Deskripsi subjektif adalah paragraf deskripsi yang dalam penggambaran objeknya disertai dengan opini penulis
Ø  Deskripsi spasial adalah paragraf yang menggambarkan objek secara detail khususnya ruangan, benda,atau tempat
Ø  Deskripsi waktu adalah paragraf yang dikembangkan berdasarkan waktu peristiwa cerita tersebut.
Contoh paragraph Deskripsi :
Ø  Dia memakai rok panjang warna cokelat. Betapa sesuai benar dengan warna blus panjangnya. Rok dan blusnya seakan-akan menambah keanggunan pribadinya. Jalannya sungguh santun memikat hati orang yang memandang   ( Deskripsi subjektif).
Ø  Dalam waktu yang tidak lama. Aku mencoba melirik orang-orang di sekelilingku. Di sebelah kiriku, seorang gadis cantik berambut panjang. Sambil melirik, kuperhatikan dia. Gadis itu berambut pirang, berkulit kuning, dan berbibir tipis ( deskripsi objektif).

3.      Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalahparagraf yang bertujuan untuk menjelaskan dan menerangkan sesuatu permasalahan kepada pembaca agar pembaca mendapat gambaran yang sejelas-jelasnya tentang sesuatu permasalahan yang dimaksud pengarang yang membacanya akan bertambah wawasannya.
Ciri ciri paragraf eksposisi :
Ø  bersifat nonfiksi/ilmiah
Ø  bertujuan menjelaskan/memaparkan
Ø  berdasarkan fakta
Ø  tidak bermaksud mempengaruhi.
Macam / pola pengembangan paragraph eksposisi :
Ø  Pola umum-khusus (deduksi)Adalah paragraf yang dimulai dari hal –hal yang bersifat umum kemudian menjelaskan dengan kalimat kalimat pendukung yang khusus.
Ø  Pola khusus-umum (induksi)Adalah paragraf yang dimulai dari hal-hal yang bersifat khusus kemudian menjelaskan dengan kalimat-kalimat yang bersifat umum.
Ø  Pola perbandinganAdalah paragraf yang membandingkan dengan hal yang lain, berdasarkan unsur kesamaan dan perbedaan, kerugian dengan keuntungan, kelebihan dengan kekurangan. Kata hubung (jika dibandingkan dengan, seperti halnya,demikian juga, sama dengan,selaras dengan,sesuai dengan).
Ø  Pola pertentangan/kontrasAdalah paragraf yang mempertentangkan dengan gagasan lain. Kata hubung (biarpun, walaupun,berbeda,berbeda dengan, akan tetapi, sebaliknya, melainkan, namun, meskipun begitu).
Ø  Pola analogiAdalah paragraf yang menunjukkan kesamaan-kesamaan antara dua hal yang berlainan kelasnya tetapi tetap memperhatikan kesamaan segi /fungsi dari kedua hal tadi sebagai ilustrasi.
Ø  Pola pengembangan prosesAdalah pola pengembangan paragraf yang ide pokok paragrafnya disusun berdasarkan urutan proses terjadinya sesuatu.
Ø  Pola pengembangan klasifikasiAdalah pola pengembangan paragraf dengan cara mengelompokkan barang-barang yang dianggap mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu.
Ø  Pola pengembangan contoh/ilustrasiAdalah paragraf yang berfungsi untuk memperjelas suatu uraian, khususnya uraian yang bersifat abstrak. Kata penghubung (contohnya, umpamanya,misalnya).
Ø  Pola pengembangan difinisiAdalah paragraf yang berupa pengertian atau istilah yang terkandung dalam kalimat topik memerlukan penjelasan panjang lebar agar tepat maknanya dilengkapi oleh pembaca.
Ø  Pola sebab akibatAdalah pola pengembangan dimana sebab bisa bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Atau sebaliknya, akibat sebagai gagasan utama, sedangkan untuk memahami sepenuhnya akibat itu perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai perinciannya.
Contoh paragraf Eksposisi :
Ø  Sampai hari ke-8, bantuan untuk para korban gempa Yogyakarta belum merata. Hal ini terlihat di beberapa wilayah Bantul dan Jetis. Misalnya, di Desa Piyungan. Sampai saat ini, warga Desa Piyungan hanya makan singkong. Mereka mengambilnya dari beberapa kebun warga. Jika ada warga yang makan nasi, itu adalah sisa-sisa beras yang mereka kumpulkan dibalik reruntuhan bangunan. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa bantuan pemerintah kurang merata. (pola pengembangan contoh)
Ø  Seorang bayi dilahirkan dalam keadaan suci seperti kertas putih. Bayi akan dibentuk pribadinya sesuai dengan didikan yang diterimanya seperti kertas dapat diisi dengan berbagai hal sesuai dengan keinginan pemiliknya. Bila bayi dididik dengan baik seperti kertas yang terisi dengan hal-hal yang bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.Jadi, membentuk kepribadian baik seorang anak ibarat menulisi kertas putih dengan hal-hal yang bermanfaat (analogi).


4.      Paragraf Argumentasi
Paragraf Argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan suatu pendapat beserta alasannya untuk meyakinkan pembaca.
Ciri-ciri paragraf argumentasi :
Ø  Bersifat nonfiksi/ilmiah
Ø  Bertujuan untuk meyakinkan orang lain bahwa apa yang dikemukakan merupakan kebenaran.
Ø  Dilengkapi dengan bukti bukti berupa  data, table, gambar, dan lain lain.
Ø  Ditutup dengan kesimpulan.
Macam/pola pengembangan paragraf argumentasi :
Ø Pola pengembangan Sebab – Akibat
Paragraf yang mula-mula bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai sebab yang diketahui lalu bergerak maju menuju pada suatu kesimpulan sebagai efek akibat.Ditandai dengan kata – kata sebab, karena, disebabkan, dikarenakan dan lain lain
Ø  Pola pengembangan Akibat - Sebab
Paragraf yang mula-mula bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai akibat yang diketahui. Kemudian bergerak menuju sebab-sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat tadi.
Contoh Paragraf Argumentasi
Ø  Pola pengembangan sebab-akibat
Pencemaran lingkungan hampir terjadi di seluruh Indonesia, terutama di kota-kota besar. Pencemaran itu, antara lain, polusi udara dari kendaraan bermotor yang jumlahnya semakin banyak, pembuangan limbah industri dari pabrik-pabrik yang tidak sesuai dengan prosedur, dan ulah masyarakat sendiri yang sering membuang sampah sembarangan . Pencemaran tersebut dapat mengakibatkan kerugian yang cukup besar. Misalnya udara menjadi kotor dan tidak sehat, menyebarnya berbagai virus dan bakteri atau menjangkitnya wabah penyakit, serta bencana banjir karena saluran-saluran air tersumbat oleh sampah.
Ø  Pola pengembangan Akibat-sebab
Jumlah anak jalanan di kota-kota besar semakin hari semakin bertambah. Mereka memenuhi jalan-jalan utama di pusat kota dengan segala tingkah dan aksinya. Berbagai macam cara mereka lakukan agar dapat bertahan hidup di jalanan, dari cara yang sopan hingga yang paling brutal. Mereka berkeliaran di jalan dan mencari hidup dengan cara meminta-minta. Fenomena seperti ini mulai tampak menggejala ketika krisis ekonomi melanda negara kita. Krisis yang berkepanjangan menjadi penyebab kesulitan hidup di segala sektor/bidang
5.      Paragraf Persuasi 
Paragraf persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk atau mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu. Ciri-ciri paragraph persuasif :
Ø Ada fakta/bukti untuk mempengaruhi/membujuk pembaca
Ø Bertujuan mendorong, mempengaruhi dan membujuk pembaca
Ø Menggunakan bahasa secara menarik untuk memberikan sugesti (kesan) kepada pembaca.
Contoh paragraf Persuasif :
Ø  Beras organik lebih menguntungkan daripada beras nonorganik . Mutu beras organik lebih sehat, awet,dan lebih enak. Selain itu, beras organik tidak mencemari lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia.Keuntungan yang didapat para petani beras organik juga lebih tinggi. Petani beras organik mendapatkan keuntungan 34 % dari biaya prduksi, sedangkan petani beras nonorganik hanya mendapat keuntungan 16 % dari biaya produksi. Oleh karena itu, mari kita bertani dengan cara organik agar lebih mnguntungkan dan dapat meningkatkan taraf hidup.
BERDASARKAN LETAK KALIMAT UTAMANYA , Paragraf dibagi menjadi :
1.      Paragraf deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan permasalahan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas.Paragraf deduktif meletakkan kalimat utamanya di awal paragraph.
Contoh paragraf deduktif :Indonesia merupakan Negara yang kaya akan Sumber daya alam. Contohnya di pulau Sumatra yang terdiri dari suku batak, suku minang , suku aceh, suku melayu dan lain-lain yang masing-masing memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Bukan hanya dipulau Sumatra saja, bahkan di pulau Jawa, Kalimantan, dan juga pulau-pulau lainnya juga terdapat macam-macam suku dengan kebudayaannya.
2.      Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan kalimat-kalimat penjelas kemudian diakhiri dengan kalimat topik.Paragraf induktif meletakkan kalimat utamanya diakhir paragraph.
Contoh paragraf induktif :Pada waktu anak didik memasuki pendidikan formal, pendidikan bahasa Indonesia secara metodologis dan sistematis bukanlah merupakan halangan baginya untuk memperluas dan memantapkan bahasa daerah. SEtelah anak didik meninggalkan kelas, ia kembali mempergunakan bahasa daerah dengan teman-temannya atau orang tuanya. ia merasa lebih intim dengan bahasa daerah. jam sekolah hanya berlangsung selama beberapa jam. Baik waktu istirahat ataupun diantara jam-jam pelajaran, unsur-unsur bahasa daerah tetap digunakan. Ditambah lagi jika sekolah itu bersifat homogen dan gurunya penutur  asli bahasa daeah itu. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan pengetahuan si anak terhadap bahasa daerahnya akan tetap maju
3.      Paragraf campuran (Deduktif-induktif)
Paragraf campuran merupakan perpaduan dari paragraph deduktif dan paragraph induktif yaitu paragraf yang meletakkan kalimat utamanya diawal dan diakhir paragraf.
Contoh paragraph campuran :Angka 13 adalah angka sial. Pernyataan seperti itu sudah tidak asing lagi di telinga kita.Angka 13 juga sering dikaitkanbdengan hal berbau mistis.Angka 13 sering muncul dalam film atau cerita - cerita horor, seperti Friday 13th, kamar 13, rumah nomor 13, dan masih banyak lagi. Di kehidupan nyata pun masih banyak orang yang percaya akan mitos angka 13. Hal itu tidak hanya dipercaya di Indonesia saja, di negara lain pun memiliki mitos yang sama, bahwa Angka 13 adalah angka sial.
2.4.      Teknik Pengembangan Paragraf
Dalam pengembangan paragraf ada beberapa teknik yang dapat digunakan. Teknik-teknik tersebut antara lain:

1.      Secara almiah
Pengembangan paragraf dengan pola ini didasarkan pada urutan ruang dan waktu. Urutan ruang merupakan urutan yang akan membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya dalam suatu ruang. Adapun urutan waktu adalah urutan yang menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan.
2.      Klimaks & antiklimaks
Paragraf klimaks dan antiklimaks adalah paragraf yang berusaha memperjelas paparannya dengan didasarkan pada posisi tertentu suatu rangkaian merupakan posisi yang tertinggi. Bila posisi yang tertinggi ditempatkan dibagian akhir disebut klimaks. Sebaliknya, bila penulis menulis rangkaian dengan posisi paling tinggi (menonjol) dan makin lama makin tidak menonjol disebut antiklimaks.
3.      Perbandingan dan pertentangan
Paragraf perbandingan &  pertentangan adalah paragraf yang berusaha memperjelas paparannya dengan jalan membandingkan dan mempertentangkan hal-hal yang dibicarakan.
4.      Contoh-contoh
Dalam mengembangkan paragraf dengan teknik ini penulis menggunakan contoh-contoh konkrit, sehingga pembaca dapat dengan mudah memahaminya.
5.      Definisi luas
Dalam pengembangan paragraf dengan teknik ini penulis menggunakan kalimat-kalimat pengembang untuk memberikan keterangan atau arti terhadap sebuah istilah atau suatu hal melalui penjelasan-penjelasan yang bersifat definisi.
6.      Teknik klasifikasi
Dalam pengembangan paragraf dengan teknik ini penulis mengelompokkan hal-hal yang dianggap mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu.
7.      Sebab akibat
Pengembangan paragraf juga dapat menggunakan pola sebab-akibat sebagai dasar. Dalam hal ini sebab bisa bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Tetapi, dapat juga dibalik, akibat sebagai gagasan utama, sedangkan sebab dijadikan perinciannya.



BAB III
PENUTUP

3.1.      Kesimpulan
1.      Paragraf adalah rangkaian kalimat yang diikat oleh satu kesatuan gagasan. Namun dari pembahasan yang telah kami buat dapat disimpulkan bahwa paragraf tidak hanya diikat oleh satu kesatuan gagasan, tetapi dapat berupa dua gagasan atau lebih dengan memenuhi syarat yaitu kesatuan dan kepaduan paragraf.
2.      Syarat syarat sebuah paragraf agar menjadi sebuah paragraph yang baik antara lain adanya kesatuan, kelengkapan, dan kepaduan.
3.      Jenis jenis paragraph dibagi menjadi 2, yaitu berdasarkan tujuan paragraph dan letak kalimat utamanya. Berdasarkan tujuan paragraph, paragraph dibagi menjadi paragraph narasi, deskripsi, argumentasi, eksposisi, dan argumentasi. Sedangkan menurut tata letak kalimat utamanya, paragraph dibagi menjadi paragraph deduktif, induktif dan campuran.
4.      Teknik pengembangan paragraph yang umum dikenal adalah secara ilmiah, klimaks dan anti klimaks, perbandingan dan pertentangan, contoh contoh, definisi luas, teknik klasifikasi serta sebab akibat.

3.2.      Saran
Mahasiswa di tuntut untuk lebihdalam mempelajari pelajaran Bahasa Indonesia. Karena dengan itu dapat menambahwawasan kita. Misalnya dalam pembuatan suatu paragraf, kita tidak keliru lagi dan akan lebih memahami unsur-unsur yang menyangkut suatu paragraf.



Daftar Pustaka

Sunarti. 2009.Bahasa Indonesia Ilmiah. Yogyakarta: Andi Offset.
Ali, Lukman dkk. 1991. Petunjuk Praktis Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Djago, Tarigan. 1991. Bahasa Indonesia – komposisi. Bandung: Angkasa.
Rahardi, Kunjana. 2009. Bahasa Indonesia.Jakarta : Erlangga
Rahardi, Kunjana. 2012. Bahasa Indonesia -  tata bahasa. Jakarta : Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar