MAKALAH BAHASA
INDONESIA
PARAGRAF
Makalah ini
disusun untuk memenui salah satu tugas mata kuliah bahasa indonesia
Dosen Pembimbing
: Ira Eko Retnosari, S.S., M.Pd
Oleh:
Ahmad
Zulal Abu Main (C85214032)
Maulidia
Rismawati (C85214038)
Novia Putri Mauluddiyah (C85214041)
Saifuddin (C85214043)
Siti Zahrotul Rofi’ah (C85214045)
Fakultas Syariah
dan Hukum
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
2014
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
2014
Kata Pengantar
Puji syukur
kami ucapkan kehadirat Allah S.W.T atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
tim penulis dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul “ PARAGRAF ”
pada mata kuliah Bahasa Indonesia secara tepat waktu. Dalam hal ini, kami
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dosen Ira
Eko Retnosari, S.S., M.Pd yang telah membimbing kami sehingga kami dapat
menyusun makalah yang berjudul PARAGRAF
ini. Serta, kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
lain yang terkait.
Kami menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu tim
penulis sangat menghargai akan saran dan kritik yang bersifat membangun dan
memotivasi kami untuk menyempurnakan makalah ini. Demikian yang dapat tim
penulis sampaikan.Akhir katasemoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.
Surabaya, 18 September 2014
Tim Penulis
Daftar Isi
Cover
Kata
Pengantar....................................................................................................................
.............................................................................................................................................
Daftar
Isi.............................................................................................................................
.............................................................................................................................................
Bab
I Pendahuluan
A. Latar
Belakang........................................................................................................
.................................................................................................................................
B. Rumusan
Masalah....................................................................................................
.................................................................................................................................
C. Tujuan
Makalah.......................................................................................................
.................................................................................................................................
Bab
II Pembahasan
A. Pengertian
Paragraf ................................................................................................
.................................................................................................................................
B. Syarat
Syarat Paragraf ............................................................................................
.................................................................................................................................
C. Jenis
jenis Paragraf .................................................................................................
.................................................................................................................................
D. Teknik
Pengembangan Paragraf .............................................................................
.................................................................................................................................
Bab
III Penutup
A. Kesimpulan
.............................................................................................................
.................................................................................................................................
B. Saran
.......................................................................................................................
.................................................................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Pendidikan bahasa Indonesia
merupakan suatu pendidikan wajib dari sekolah tingkat dasar sampai perguruan
tinggi. Pokok pokok pembahasan dalam pendidiakan
bahasa Indonesia pun sangat Kompleks, Diantaranya adalah paragraf . Paragraf
menjadi suatu keharusan yang harus diketahui oleh para peserta didik, terutama
apabila berurusan dalam hal tulis menulis ataupun suatu karya ilmiah.Dalam membuat suatu karya tulis ilmiah, salah
satu hal yang sulit adalah menuangkanide-ide dalam bentuk kalimat dan menyusun
kalimat-kalimat tersebut dalam suatu paragraf yang mengandung unsur kepaduan.
Dalammembuat suatu paragraf kita harus
mengetahui syarat-syarat yang harus dipenuhidalam sebuah paragraf. Paragraf
yang akan dibuat harus dapat mempunyai kepaduanantara paragraf yang lain.
Kepaduan paragraf dapat terlihatmelalui penyusunankalimat
secara logis dan melalui ungkapan-ungkapan pengait antar kalimat.Disini kita di
tuntut agar mampu membuat suatu paragraf dengan baik dan benar.
1.2.
Rumusan
Masalah
Agar apa yang kami bahas dalam makalah ini
tidak menyimpang dari pokok bahasan, serta agar memiliki tujuan yang jelas,
maka kami akan membatasi masalah yaitu sebagai berikut :
1. Apa
yang dimaksud dengan paragraf ?
2. Apa
saja syarat yang diperlukan dalam membuat paragraf ?
3. Apa
jenis-jenis paragraf ?
4. Bagaimana
teknik pengembangan paragraf ?
1.3.
Tujuan
Adapun tujuan
dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk
mengetahui pengertian suatu paragraf.
2. Untuk
mengetahui syarat-syarat yang digunakan dalam penyusunan suatu paragraf.
3. Untuk
mengetahui jenis-jenis paragraf.
4. Untuk
mengetahui teknik pengembangan paragraf.
5. Untuk menambah wawasan tim penulis maupun pembaca
6. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah bahasa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Paragraf
Paragraf adalah
suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara
penulisannya harus dimulai dengan barisbaru. Paragraf dikenal juga dengan nama
lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama
masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan)
beberapa ketukan atau spasi.
Menurut Arifin
dan S. Amran Tasai (2006:125) “Paragraf adalah seperangkat kalimat yang
membicarakan suatu gagasan atau topik”. Kalimat dalam paragraf memperlihatkan
kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik
tersebut.
Menurut
Akhaidah dan kawan-kawan (1999:144) paragraf merupakan inti penuangan buah
pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari
kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat topik, kalimat penjelas sampai
pada kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling bertalian dalam suatu
rangkaian untuk membentuk suatu gagasan.
Berdasarkan beberapa
definisi paragraph diatas, maka tim penulis dapat menyimpulkan bahwa Paragraf
atau alenia adalah kumpulan dari beberapa kalimat yang memiliki suatu
keterkaitan dan kepaduan antara kalimat satu dan kalimat selanjutnya.Kalimat-kalimat ini
terangkai menjadi satu kesatuan yang dapat membentuk suatu gagasan. Panjang
pendeknya suatu paragraf dapat menjadi penentu seberapa banyak ide pokok
paragraf yang dapat diungkapkan.
Dalam suatu paragraf hanya memiliki satu
tema.Tujuan dalam pembentukan suatu paragraph adalah untuk memudahkan
pengertian dan pemahaman dengan menceritakan suatu bagian dengan bagian yang
lain ataupun alat untuk memudahkan pembaca memahami jalan pikiran penulisnya
.
2.2.
Syarat-Syarat
Paragraf
1. Kesatuan
Syarat
kesatuan paragraf terpenuhi jika suatu kalimat dalam paragraf saling
berhubungan dengan gagasan atau ide pokok paragraf. Jika kalimat kalimat yang
ada dalam paragraf saling berhubungan dan saling mendukung dalam pemaparan ide
pokok paragraf, maka paragraf tersebut dapat dikatakan memiliki kesatuan
gagasan. Jika kalimat-kalimat yang terdapat dalam paragraf tidak saling
berhubungan dan tidak saling mendukung dalam pemaparan ide pokok maka pargraf
tersebut tidak memiliki kesatuan gagasan.
2. Kelengkapan
Paragraf
yang lengkap adalah paragraf yang didukung oleh kalimat-kalimat penjelas yang
cukup untuk menunjang kalimat topik. Paragraf yang baik memiliki kalimat topik
dan kalimat penjelas. Kalimat topik adalah kalimat yang berisi ide pokok,
sedangkan kalimat penjelas adalah kalimat yang berisi rincian ide pokok. Paragraf
yang hanya terdiri atas satu kalimat topik saja dikatakan paragraf yang belum
lengkap.
Ide
pokok dan ide-ide penjelas dalam paragraf yang baik ditata secara sistematis.
Pengurutan ide dalam suatu paragraf dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
secara alamiah dan secara logis. Urutan alamiah berupa urutan waktu
(kronologis), dan ruang (sudut pandang), sedangkan urutan logis berupa urutan
klimaks-antiklimaks, sebab-akibat, umum-khusus, khusus-umum, pokok-rincian,
dikenal-tidak dikenal, dan mudah-sulit. Ide penjelas dalam paragraf dapat
berupa contoh, ilustrasi, rincian konkret, perbandingan, uraian, alasan,
fakta/data, dan analog.
3. Kepaduan
Paragraf
yang baik harus memiliki kepaduan (kohesi dan koherensi). Kepaduan yang
dimaksud adalah adanya rangkaian antar kalimat yang memudahkan pembaca untuk
memahami isinya. Kalimat-kalimat yang membentuk paragraf saling terkait antara
yang satu dengan yang lainnya. Kepaduan dalam sebuah paragraf dibangun dengan
memperhatikan beberapa hal, diantaranya pengulangan kata kunci, pengulangan
kata ganti, penggunaan transisi dan paralelisme.
2.3.
Jenis-Jenis
Paragraf
Jenis jenis paragraph dapat diklasifikasikan menjadi
2, yaitu berdasarkan tujuan paragraph dan letak kalimat utamanya. Berdasarkan
tujuannya, paragraf dapat dibagi menjadi 5, Diantaranya :
1. Paragraf Narasi / Naratif
Paragraf
yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa yang disusun menurut urutan waktu terjadinya.
Ciri-ciri paragraf naratif, diantaranya
:
Ø Ada tokoh, tempat, waktu, dan suasana yang
diceritakan.
Ø Mementingkan urutan waktu maupun urutan peristiwa.
Ø Tidak hanya terdapat dalam karya fiksi (cerpen,
novel,roman) tetapi juga terdapat dalam
tulisan non fiksi seperti biografi, cerita nyata, sejarah, riwayat perjalan dan
lain lain.
Macam
macam / pola pengembangan paragraph naratif, yaitu :
Ø Narasi ekspositoris/nonfiksi/informatif
adalah cerita yang benar-benar terjadi, seperticerita
kepahlawanan, sejarah, biografi/otobiografi, cerita nyata dalam surat kabar.
Ø Narasi sugestif/fiksi/artistik adalah
cerita yang menonjolkan khayalan sehingga pembaca terkesan dan tertarik dan
seakan-akan terhayut,bahkan merasa mengalami cerita tersebut, pola pengembangan seperti ini biasanya
terdapat dalam cerpen, novel dan lain lain.
Contoh paragraf naratif :
Ø
Pernah
suatu ketika aku bermimpi bertemu seorang kakek berjenggot panjang yang
menyuruhku untuk pergi ke arah timur . Aku tidak mengerti apa maksudnya.
Sesudah bangun , keinginan untuk memenuhi perintah si kakek itu seperti tidak
terbendung. Aku harus pergi ke arah timur. Timur…timur mana ? Indonesia Timur? ……( Narasi sugestif)
Ø
Hari-hariku
sebagai pekerja perempuan di perusahaan industri makanan olahan sangat padat
dan melelahkan. Bayangkan pagi-pagi sekali aku harus bangun dan menyiapkan
sarapan anak-anakku. Sebelumnya, aku tentu harus memandikan mereka karena
anak-anakku masih kecil. Sambil aku ganti baju kerja, aku sempatkan menyuapi
anakku yang paling kecil. Setelah beres urusan rumah, segera aku berlari untuk
mengejar angkutan yang mengangkutku ke jalan raya yang dilalui bus.(Narasi
ekspositoris)
2. Paragraf Deskripsi
Paragraf
deskripsi atau deskriptif adalah paragraf yang
menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa mellihat, mendengar,
atau merasa objek yang digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang,
benda, atau tempat. Ciri-ciri paragraf
deskripsi adalah terdapat objek yang digambarkan yang bertujuan agar pembaca seolah olah melihat
sendiri obyeknya.
Macam atau
pola pengembangan paragraph deskripsi, yaitu :
Ø Deskripsi
objektif adalah paragraf deskripsi yang dalam penggambaran objeknya tidak
disertai dengan opini penulis
Ø Deskripsi
subjektif adalah paragraf deskripsi yang dalam penggambaran objeknya disertai
dengan opini penulis
Ø Deskripsi
spasial adalah paragraf yang menggambarkan objek secara detail khususnya
ruangan, benda,atau tempat
Ø Deskripsi
waktu adalah paragraf yang dikembangkan berdasarkan waktu peristiwa cerita
tersebut.
Contoh
paragraph Deskripsi :
Ø Dia
memakai rok panjang warna cokelat. Betapa sesuai benar dengan warna blus
panjangnya. Rok dan blusnya seakan-akan menambah keanggunan pribadinya.
Jalannya sungguh santun memikat hati orang yang memandang ( Deskripsi subjektif).
Ø Dalam
waktu yang tidak lama. Aku mencoba melirik orang-orang di sekelilingku. Di
sebelah kiriku, seorang gadis cantik berambut panjang. Sambil melirik,
kuperhatikan dia. Gadis itu berambut pirang, berkulit kuning, dan berbibir
tipis ( deskripsi objektif).
3. Paragraf Eksposisi
Paragraf
eksposisi adalahparagraf
yang bertujuan untuk menjelaskan dan menerangkan sesuatu permasalahan kepada
pembaca agar pembaca mendapat gambaran yang sejelas-jelasnya tentang sesuatu
permasalahan yang dimaksud pengarang yang membacanya akan bertambah
wawasannya.
Ciri ciri
paragraf eksposisi :
Ø bersifat
nonfiksi/ilmiah
Ø bertujuan
menjelaskan/memaparkan
Ø berdasarkan
fakta
Ø tidak
bermaksud mempengaruhi.
Macam / pola pengembangan
paragraph eksposisi :
Ø Pola
umum-khusus (deduksi)Adalah paragraf yang dimulai dari hal –hal yang bersifat
umum kemudian menjelaskan dengan kalimat kalimat pendukung yang khusus.
Ø Pola
khusus-umum (induksi)Adalah paragraf yang dimulai dari hal-hal yang bersifat
khusus kemudian menjelaskan dengan kalimat-kalimat yang bersifat umum.
Ø Pola
perbandinganAdalah paragraf yang membandingkan dengan hal yang lain,
berdasarkan unsur kesamaan dan perbedaan, kerugian dengan keuntungan, kelebihan
dengan kekurangan. Kata hubung (jika dibandingkan dengan, seperti
halnya,demikian juga, sama dengan,selaras dengan,sesuai dengan).
Ø Pola
pertentangan/kontrasAdalah paragraf yang mempertentangkan dengan gagasan lain.
Kata hubung (biarpun, walaupun,berbeda,berbeda dengan, akan tetapi, sebaliknya,
melainkan, namun, meskipun begitu).
Ø Pola
analogiAdalah paragraf yang menunjukkan kesamaan-kesamaan antara dua hal yang
berlainan kelasnya tetapi tetap memperhatikan kesamaan segi /fungsi dari kedua
hal tadi sebagai ilustrasi.
Ø Pola
pengembangan prosesAdalah pola pengembangan paragraf yang ide pokok paragrafnya
disusun berdasarkan urutan proses terjadinya sesuatu.
Ø Pola
pengembangan klasifikasiAdalah pola pengembangan paragraf dengan cara
mengelompokkan barang-barang yang dianggap mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu.
Ø Pola
pengembangan contoh/ilustrasiAdalah paragraf yang berfungsi untuk memperjelas
suatu uraian, khususnya uraian yang bersifat abstrak. Kata penghubung
(contohnya, umpamanya,misalnya).
Ø Pola
pengembangan difinisiAdalah paragraf yang berupa pengertian atau istilah yang
terkandung dalam kalimat topik memerlukan penjelasan panjang lebar agar tepat
maknanya dilengkapi oleh pembaca.
Ø Pola
sebab akibatAdalah pola pengembangan dimana sebab bisa bertindak sebagai
gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Atau
sebaliknya, akibat sebagai gagasan utama, sedangkan untuk memahami sepenuhnya
akibat itu perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai perinciannya.
Contoh
paragraf Eksposisi :
Ø Sampai
hari ke-8, bantuan untuk para korban gempa Yogyakarta belum merata. Hal ini
terlihat di beberapa wilayah Bantul dan Jetis. Misalnya, di Desa Piyungan.
Sampai saat ini, warga Desa Piyungan hanya makan singkong. Mereka mengambilnya
dari beberapa kebun warga. Jika ada warga yang makan nasi, itu adalah sisa-sisa
beras yang mereka kumpulkan dibalik reruntuhan bangunan. Kondisi seperti ini
menunjukkan bahwa bantuan pemerintah kurang merata. (pola pengembangan contoh)
Ø Seorang
bayi dilahirkan dalam keadaan suci seperti kertas putih. Bayi akan dibentuk
pribadinya sesuai dengan didikan yang diterimanya seperti kertas dapat diisi
dengan berbagai hal sesuai dengan keinginan pemiliknya. Bila bayi dididik
dengan baik seperti kertas yang terisi dengan hal-hal yang bermanfaat bagi
siapa pun yang membacanya.Jadi, membentuk
kepribadian baik seorang anak ibarat menulisi kertas putih dengan hal-hal yang
bermanfaat (analogi).
4. Paragraf Argumentasi
Paragraf
Argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan suatu pendapat
beserta alasannya untuk
meyakinkan pembaca.
Ciri-ciri paragraf
argumentasi :
Ø Bersifat nonfiksi/ilmiah
Ø Bertujuan untuk meyakinkan orang lain bahwa apa yang
dikemukakan merupakan kebenaran.
Ø Dilengkapi dengan bukti bukti berupa data, table, gambar, dan lain lain.
Ø Ditutup dengan kesimpulan.
Macam/pola
pengembangan paragraf argumentasi :
Ø
Pola pengembangan Sebab –
Akibat
Paragraf
yang mula-mula bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai sebab yang
diketahui lalu bergerak maju menuju pada suatu kesimpulan sebagai efek
akibat.Ditandai dengan kata – kata sebab, karena, disebabkan,
dikarenakan dan lain lain
Ø
Pola pengembangan Akibat - Sebab
Paragraf
yang mula-mula bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai akibat yang
diketahui. Kemudian bergerak menuju sebab-sebab yang mungkin telah menimbulkan
akibat tadi.
Contoh Paragraf
Argumentasi
Ø Pola pengembangan sebab-akibat
Pencemaran
lingkungan hampir terjadi di seluruh Indonesia, terutama di kota-kota besar.
Pencemaran itu, antara lain, polusi udara dari kendaraan bermotor yang
jumlahnya semakin banyak, pembuangan limbah industri dari pabrik-pabrik yang
tidak sesuai dengan prosedur, dan ulah masyarakat sendiri yang sering membuang
sampah sembarangan . Pencemaran tersebut dapat mengakibatkan kerugian yang
cukup besar. Misalnya udara menjadi kotor dan tidak sehat, menyebarnya berbagai
virus dan bakteri atau menjangkitnya wabah penyakit, serta bencana banjir
karena saluran-saluran air tersumbat oleh sampah.
Ø Pola pengembangan Akibat-sebab
Jumlah anak jalanan di
kota-kota besar semakin hari semakin bertambah. Mereka memenuhi jalan-jalan
utama di pusat kota dengan segala tingkah dan aksinya. Berbagai macam cara
mereka lakukan agar dapat bertahan hidup di jalanan, dari cara yang sopan
hingga yang paling brutal. Mereka berkeliaran di jalan dan mencari hidup dengan
cara meminta-minta. Fenomena seperti ini mulai tampak menggejala ketika krisis
ekonomi melanda negara kita. Krisis yang berkepanjangan menjadi penyebab
kesulitan hidup di segala sektor/bidang
5. Paragraf Persuasi
Paragraf
persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk atau
mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu. Ciri-ciri paragraph persuasif :
Ø
Ada fakta/bukti untuk
mempengaruhi/membujuk pembaca
Ø
Bertujuan mendorong, mempengaruhi
dan membujuk pembaca
Ø
Menggunakan bahasa secara menarik untuk memberikan sugesti (kesan)
kepada pembaca.
Contoh paragraf Persuasif :
Ø Beras
organik lebih menguntungkan daripada beras nonorganik . Mutu beras organik
lebih sehat, awet,dan lebih enak. Selain itu, beras organik tidak mencemari
lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia.Keuntungan yang didapat para
petani beras organik juga lebih tinggi. Petani beras organik mendapatkan
keuntungan 34 % dari biaya prduksi, sedangkan petani beras nonorganik hanya
mendapat keuntungan 16 % dari biaya produksi. Oleh karena itu, mari kita
bertani dengan cara organik agar lebih mnguntungkan dan dapat meningkatkan
taraf hidup.
BERDASARKAN LETAK KALIMAT
UTAMANYA , Paragraf dibagi menjadi :
1. Paragraf
deduktif
Paragraf
deduktif adalah paragraf yang dimulai dengan
mengemukakan permasalahan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan
kalimat-kalimat penjelas.Paragraf
deduktif meletakkan kalimat utamanya di awal paragraph.
Contoh paragraf deduktif :Indonesia
merupakan Negara yang kaya akan Sumber daya alam. Contohnya di pulau
Sumatra yang terdiri dari suku batak, suku minang , suku aceh, suku melayu dan
lain-lain yang masing-masing memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Bukan hanya
dipulau Sumatra saja, bahkan di pulau Jawa, Kalimantan, dan juga pulau-pulau
lainnya juga terdapat macam-macam suku dengan kebudayaannya.
2. Paragraf
Induktif
Paragraf
induktif adalah paragraf yang dimulai dengan
mengemukakan kalimat-kalimat penjelas kemudian diakhiri dengan kalimat topik.Paragraf induktif meletakkan kalimat utamanya diakhir
paragraph.
Contoh
paragraf induktif :Pada waktu anak didik memasuki
pendidikan formal, pendidikan bahasa Indonesia secara metodologis dan
sistematis bukanlah merupakan halangan baginya untuk memperluas dan memantapkan
bahasa daerah. SEtelah anak didik meninggalkan kelas, ia kembali mempergunakan bahasa
daerah dengan teman-temannya atau orang tuanya. ia merasa lebih intim dengan
bahasa daerah. jam sekolah hanya berlangsung selama beberapa jam. Baik waktu
istirahat ataupun diantara jam-jam pelajaran, unsur-unsur bahasa daerah tetap
digunakan. Ditambah lagi jika sekolah itu bersifat homogen dan gurunya
penutur asli bahasa daeah itu. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan
pengetahuan si anak terhadap bahasa daerahnya akan tetap maju
3. Paragraf
campuran (Deduktif-induktif)
Paragraf
campuran merupakan perpaduan dari paragraph deduktif dan paragraph induktif
yaitu paragraf yang meletakkan kalimat utamanya diawal dan diakhir paragraf.
Contoh paragraph campuran :Angka 13
adalah angka sial. Pernyataan seperti itu sudah tidak asing lagi di
telinga kita.Angka 13 juga sering dikaitkanbdengan hal berbau mistis.Angka 13
sering muncul dalam film atau cerita - cerita horor, seperti Friday 13th, kamar
13, rumah nomor 13, dan masih banyak lagi. Di kehidupan nyata pun masih banyak
orang yang percaya akan mitos angka 13. Hal itu tidak hanya dipercaya di
Indonesia saja, di negara lain pun memiliki mitos yang sama, bahwa Angka
13 adalah angka sial.
2.4.
Teknik
Pengembangan Paragraf
Dalam pengembangan paragraf ada beberapa
teknik yang dapat digunakan. Teknik-teknik tersebut antara lain:
1. Secara
almiah
Pengembangan
paragraf dengan pola ini didasarkan pada urutan ruang dan waktu. Urutan ruang
merupakan urutan yang akan membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya
dalam suatu ruang. Adapun urutan waktu adalah urutan yang menggambarkan urutan
terjadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan.
2. Klimaks
& antiklimaks
Paragraf
klimaks dan antiklimaks adalah paragraf yang berusaha memperjelas paparannya
dengan didasarkan pada posisi tertentu suatu rangkaian merupakan posisi yang
tertinggi. Bila posisi yang tertinggi ditempatkan dibagian akhir disebut
klimaks. Sebaliknya, bila penulis menulis rangkaian dengan posisi paling tinggi
(menonjol) dan makin lama makin tidak menonjol disebut antiklimaks.
3. Perbandingan
dan pertentangan
Paragraf
perbandingan & pertentangan adalah
paragraf yang berusaha memperjelas paparannya dengan jalan membandingkan dan
mempertentangkan hal-hal yang dibicarakan.
4. Contoh-contoh
Dalam
mengembangkan paragraf dengan teknik ini penulis menggunakan contoh-contoh
konkrit, sehingga pembaca dapat dengan mudah memahaminya.
5. Definisi
luas
Dalam
pengembangan paragraf dengan teknik ini penulis menggunakan kalimat-kalimat
pengembang untuk memberikan keterangan atau arti terhadap sebuah istilah atau
suatu hal melalui penjelasan-penjelasan yang bersifat definisi.
6. Teknik
klasifikasi
Dalam
pengembangan paragraf dengan teknik ini penulis mengelompokkan hal-hal yang
dianggap mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu.
7. Sebab
akibat
Pengembangan
paragraf juga dapat menggunakan pola sebab-akibat sebagai dasar. Dalam hal ini
sebab bisa bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian
pengembangannya. Tetapi, dapat juga dibalik, akibat sebagai gagasan utama,
sedangkan sebab dijadikan perinciannya.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
1.
Paragraf adalah
rangkaian kalimat yang diikat oleh satu kesatuan gagasan. Namun dari pembahasan
yang telah kami buat dapat disimpulkan bahwa paragraf tidak hanya diikat oleh
satu kesatuan gagasan, tetapi dapat berupa dua gagasan atau lebih dengan
memenuhi syarat yaitu kesatuan dan kepaduan paragraf.
2.
Syarat syarat
sebuah paragraf agar menjadi sebuah paragraph yang baik antara lain adanya
kesatuan, kelengkapan, dan kepaduan.
3.
Jenis jenis
paragraph dibagi menjadi 2, yaitu berdasarkan tujuan paragraph dan letak
kalimat utamanya. Berdasarkan tujuan paragraph, paragraph dibagi menjadi
paragraph narasi, deskripsi, argumentasi, eksposisi, dan argumentasi. Sedangkan
menurut tata letak kalimat utamanya, paragraph dibagi menjadi paragraph
deduktif, induktif dan campuran.
4.
Teknik
pengembangan paragraph yang umum dikenal adalah secara ilmiah, klimaks dan anti
klimaks, perbandingan dan pertentangan, contoh contoh, definisi luas, teknik
klasifikasi serta sebab akibat.
3.2.
Saran
Mahasiswa di tuntut untuk lebihdalam mempelajari pelajaran Bahasa
Indonesia. Karena dengan itu dapat menambahwawasan kita. Misalnya dalam
pembuatan suatu paragraf, kita tidak keliru lagi dan akan lebih memahami unsur-unsur yang
menyangkut suatu paragraf.
Daftar Pustaka
Ali, Lukman dkk. 1991. Petunjuk
Praktis Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Djago,
Tarigan. 1991. Bahasa Indonesia –
komposisi. Bandung: Angkasa.
Rahardi,
Kunjana. 2009. Bahasa Indonesia.Jakarta
: Erlangga
Rahardi,
Kunjana. 2012. Bahasa Indonesia - tata bahasa. Jakarta : Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar