TEORI EVOLUSI DAN REKAYASA REPRODUKSI
MENURUT ILMU
PENGETAHUAN BARAT DAN ISLAM
Disusun
Oleh:
PUTRI RIZKAYATI
(C85214042)
YENI
ERMITA (C95214057)
Dosen
Pengampu:
Mochammad Desta Pradama
JURUSAN HUKUM TATA
NEGARA
FAKULTAS SYARIAH dan
HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2014
TEORI EVOLUSI DAN REKAYASA REPRODUKSI
MENURUT ILMU
PENGETAHUAN BARAT DAN ISLAM
Makalah
Disusun
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
“Ilmu
Alamiah Dasar”
Disusun
Oleh:
PUTRI RIZKAYATI
(C85214042)
YENI ERMITA
(C95214057)
Dosen
Pengampu:
Mochammad Desta Pradama
JURUSAN HUKUM TATA
NEGARA
FAKULTAS SYARIAH dan
HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas segala limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapsat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dalam memahami Ilmu
Alamiah Dasar
Harapan
kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan wawasan bagi para
pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat
lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan
karena pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena
itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
SURABAYA, 23 September 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.............................................................................................................................i
DAFTAR
ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A.
Latar
Belakang.........................................................................................................1
B.
Rumusan
Masalah....................................................................................................2
C.
Tujuan.......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Teori
Evolusi
.................................................................................................................3
B.
Teori Evolusi Menurut Ilmu
Pengetahuan Barat............................................................3
C.
Teori Evolusi Menurut Islam.........................................................................................5
D.
Rekayasa
Reproduksi.....................................................................................................7
E.
Rekayasa Reproduksi Menurut Ilmu
Pengetahuan Barat...............................................7
F. Rekayasa
Reproduksi Menurut Islam.............................................................................9
BAB III PENUTUP..................................................................................................................11
A.
Kesimpulan...................................................................................................................11
B.
Saran.............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pada zaman dahulu para ilmuan mencari asal mula
pertama di bumi sehingga para ilmuan-ilmuan mengemukakan pendapat yang
berbeda-beda baik dari segi Al Qur’an maupun dari segi ilmu barat salah satunya
adalah Darwin mengemukakan mekanisme, bahwa satu spesies dapat berubah menjadi
spesies lain. Pengikut Darwin-isme menganggap mekanisme Darwin sebagai acuan
bahwa manusia adalah keturunan kera.
Sedangkan para ilmuan menduduki posisi tertentu karena
sasarannya adalah rekayasa reproduksi. Bahkan banyak perbedaan para pakar
ilmuan tentang asal usul manusia itu sendiri sehingga membuat kita bingung dari
mana asal manusia yang sebenarnya. Manusia diciptakan lebih sempurna dari mahluk
yang lainnya perlu kita ketahui dari mana asal usul kita, agar kita menyadari
dari mana asal kita, untuk apa kita diciptakan kebumi yang seluas ini. Tentunya
dengan mengetahui semua itu, kita sebagai manusia akan lebih menjalankan semua
tugas dan kewajiban kita dan sadar bahwa hanya kepada-Nya lah kita akan
kembali. Tetapi terdapat suatu kesan bahwa persepsi barat tidak sama dengan
teori Al-Qur’an, padahal sukses tidaknya penelitian tersebut ditentukan oleh
akal dan wahyu sehingga apabila keduanya dipadukan akan mencapai sebuah
kebenaran.
Persepsi yang keliru tentang rekayasa reproduksi
menganggap bahwa penelitian tersebut hanya semata mata asal mula kehidupan
sehingga menghambat kepada pemikir-pemikir sains islam, dari perbedaan pendapat
tentang asal usul maka Al-Qur’an lah yang mampu memberikan jawaban atas
pertanyaan dari mana manusia berasal dan bagaimana manusia berkembang. Untuk
lebih jelasnya dalam makalah ini akan membahas
tentang teori evolusi dan juga rekayasa reproduksi menurut ilmu pengetahuan
barat dan islam.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Apakah
Teori Evolusi itu?
2. Bagaimana
Teori Evolusi Menurut Ilmu Pengetahuan Barat dan Islam?
3. Apakah
Rekayasa Reproduksi itu?
4. Bagaimana
Rekayasa Reproduksi Menurut Ilmu Pengetahuan Barat dan Islam?
C. TUJUAN
1. Untuk
Mengetahui Tentang Teori Evolusi.
2. Untuk
Mengatahui Teori Evolusi Menurut Ilmu Pengetahuan Barat dan Islam.
3. Untuk
Mengetahui Tentang Rekayasa Reproduksi.
4. Untuk
Mengatahui Rekayasa Reproduksi Menurut Ilmu Pengetahuan Barat dan Islam.
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
TEORI
EVOLUSI
Evolusi adalah suatu proses perubahan makhluk hidup secara bertahap dan membutuhkan
waktu yang lama dari bentuk yang sederhana, menjadi bentuk yang lebih kompleks. Terdapat dua macam evolusi
yaitu Evolusi Progresif adalah
Evolusi yang menuju pada kemungkinan
dapat bertahan hidup, dan Evolusi Regresif (retrogresif) adalah Evolusi
yang menuju pada kemungkinan menjadi punah. Diperlukan waktu jutaan tahun agar perubahan tersebut nampak
lebih jelas.
B.
Teori
Evolusi Menurut Ilmu Pengetahuan Barat
Teori evolusi telah memberikan arti
bahwa dunia ini tidak statis tetapi akan selalu berubah. Demikian pula dengan spesies
kita yang merupakan produk dari proses evolusi, akhirnya menjadi sesuatu yang
diyakini. [1] Teori evolusi itu
sendiri adalah perpaduan antara ide (gagasan) dan fakta. Berikut teori dari
para ilmuan mengenai Evolusi makhluk hidup :
a)
Lamarck
Idenya mengenai
evolusi, di tuangkan di dalam buku berjudul "Philosophic
zoologique". Dalam buku tersebut, Lamarck mengungkapkan :
1.
Alam
sekitar/lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri atau sifat yang diwariskan
2.
Ciri-ciri/sifat
tersebut akan diwariskan kepada keturunannya
3.
Organ
yang sering digunakan akan berkembang, sedangkan apabila tidak digunakan akan
mengalami kemunduran bahkan hilang
Contoh : Lamacrk
berpendapat bahwa dahulu, jerapah memiliki leher yang pendek. Bagi keturunan
jerapah yang dapat beradaptasi baik dengan lingkungan (dapat mengambil makanan
di pohon yang tinggi), leher jerapah akan berkembang menjadi lebih
panjang. Jerapah yang telah beradaptasi menjadi leher panjang tersebut, akan
mewariskan sifat-sifat kepada keturunannya. Namun sebaliknya, bagi keturunan
jerapah yang tidak dapat beradaptasi baik dengan lingkungan, maka ia akan
mengalami kemunduran.
b) Alfred Wallace
Memiliki pendapat yang sama dengan Charles Darwin,
bahwa spesies yang ada sekarang, berasal dari spesies masa silam yang mampu
bertahan hidup.
c) Count De Buffen
Menyatakan bahwa variasi-variasi kecil yang terjadi
karena pengaruh alam sekitar yang diwariskan. Dengan demikian, kemampuan
beradaptasi dengan lingkungan akan menyebabkan terjadinya variasi yang mengarah
pada terbentuknya spesies baru.
d) Wasmann
Menyatakan bahwa evolusi merupakan
masalah genetika. Evolusi adalah gejala seleksi alam.
e)
De Vries
Menyatakan bahwa evolusi disebabkan oleh
adanya mutasi gen.
f) Aristoteles
Seorang filosof yang berasal dari
yunani, yang mencetuskan teori evolusi. Ia meyatakan bahwa evolusi yang terjadi
berdasarkan metafisika alam, maksudnya metafisika alam dapat mengubah organisme
dan habitatnya dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.
g) Charles
Darwin
Charles Darwin berpendapat bahwa tidak
ada mahluk yang sungguh-sugguh sama mahluk yang tidak sama harus berkompetisi
untuk mencari makan dan hidup. Ia juga menyangka bahwa variasi paruh pada
burung burung fin akibat adaptasi dari habitat. Ia menduga bahwa asal–usul
kehidupan dan species berdasarkan pada adaptasi terhadap lingkungan. Ia
menyatakan bahwa species mahluk hidup berasal dari nenek moyang yang sama dan
menjadi berbeda satu sama lain akibat kondisi alam. Darwin menamakan proses ini
sebagai evolusi berdasarkan seleksi alam dan mempublikasikan tulisannya dalam
buku The Origin Of Species, By Means Of
Natural Selection . Garis besar dari buku darwin ini meliputi :
1.
Semua mahluk hidup yang ada merupakan hasil keturunan dari mahluk hidup yang
mengalami modifikasi;
2. Menyajikan sejumlah fakta yang dianggap
oleh darwin hanya dapat dijelaskan dengan teori evolusi, dan tidak cukup dengan teori penciptaan khusus
[kimball, 1992:h. 760].[2]
Darwin
menyatakan bahwa manusia berevolusi dari mahluk hidup yang mirip kera melalui
bukunya The Descent of Man. Diantaranya
yang dikemukakan Darwin adalah ciri-ciri fisik seperti jumlah jari kaki dan
tangan kera yang memiliki jumlah yang sama dengan manusia, yakni lima. Kemudian
pola bentuk tubuh, cara melahirkan, dan bulu-bulu rambut yang tumbuh pada kera
dianggap menyerupai manusia. Darwin mulai mencari
fosil fosil pendukung argumentasinya.[3]
Pada hakikatnya semua temuan dan penelitian
ilmiah telah mengungkapkan bahwa catatan fosil tidak mengisyaratkan proses
evolusi. Fosil-fosil yang mereka katakan sebagai nenek moyang manusia, ternyata
milik suatu ras manusia atau spesies kera.[4]
C.
Teori
Evolusi Menurut Islam
Menurut Al Quran, Allah SWT menciptakan
manusia dengan empat cara yaitu :
a.
Nabi Adam AS telah
diciptakan dari tanah liat (Q.S. Al-Ma’idah 5:26)
b.
Siti Hawa telah
diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam AS (Q.S An-Nisa 4:1)
c.
Nabi Isa AS diciptakan
tanpa Ayah (Q.S Maryam 19:34)
d.
Manusia biasa
diciptakan melalui proses biasa yang memerlukan pencantuman sperma dalam rahim
manusia (Q.S Al-Qiyamah 75:37-40)
Konsep kejadian manusia jelas
perbedaannya dengan konsep kejadian mahluk selain manusia. Manusia memiliki
kelebihan yang sempurna dan sekaligus menunjukkan bahwa manusia memang istimewa
dan berbeda. Pencipatan manusia bukanlah proses yang terbentuk dari sesuatu
yang bukan berasal dari manusia, seperti halnya teori Darwin.
Manusia, menurut pandangan islam adalah
mahluk yang mulia dan terhormat disisi Allah SWT. Manusia di ciptakan Allah
dalam bentuk yang paling baik.
“Sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .....”
(Q.S. AT-Tin 95:4).
Kecuali itu, Manusia memiliki insting
(Naluri) dan melakukan penginderaan sebagai hewan, ia juga memiliki sesuatu
yang tidak dimiliki oleh hewan dan tumbuhan yaitu akal. Akal merupakan anugrah
Tuhan yang tiada ternilai harganya, yang membedakan dari kehidupan mahluk Allah
yang lain.
“Dan
sesungguhnya Kami memuliakan anak-anak Adam, Kami angkat mereka di daratan dan
di lautan,Kami beri mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan
mahluk yang Kami ciptakan”. (Q.S. Al-Isra’ 17:70)[5]
Proses
penciptaan manusia menurut islam secara jelas di terangkan dalam al-Qur’an . Al
Qur’an secara gamblang menerangkan bagaimana penciptaan asal usul manusia.
Manusia pertama menurut Alquran diciptakan dari tanah, kadang-kadang dengan
istilah turab (tanah gemuk atau soil), atau thin (lempung) atau sari pati lempung (min sulatin min thin). Firman Allah
dalam AlQuran surat As-Sajdah 32 ayat 7-8 :
“ Yang membuat segala sesuatu yang Dia
ciptakan sebaik baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah.
Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari pati air yang hina (air mani).”
(Q.S. As-Sajdah (32): 7-8)
Selanjutnya
dalam surah Al Furqan ayat 54, Allah SWT berfirman :
“Dan Dia menciptakan manusia dari air, lalu
dia jadikan manusia itu keturunan (pertalian darah) dan hubungan pernikahan
(Musaharah). Dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.” (Q.S. surah Al Furqan (25): 54
)
Dalam
hal ini sabda Rasulullah SAW menyebutkan :
“Kamu semua adalah dari anak-anak Adam dan Adam
dari tanah.”
Dalam
hadist lain Rasulullah juga bersabda :
“Manusia itu dari anak-anak Adam dan Allah
menciptakan Adam dari tanah....” (HR Abu Daud)
Berdasarkan
hadist tersebut jelaslah, bahwa semua suku bangsa di dunia ini mempunyai nenek
moyang yang sama, yaitu Nabi Adam.Dengan demikian teori yang di kemukakan
darwin , menurut pandangan islam perlu dikaji ulang, jika tidak maka teori tersebut dikatakan sebagai teori yang
mengada-ada.[6]
D.
Rekayasa
Reproduksi
Rekayasa
reproduksi merupakan usaha manusia mengembang biakkan mahluk hidup baru dengan
cara tanpa meninggalkan proses reproduksi atau tahap-tahap yang berlangsung
secara alami. Namun dalam rekayasa reproduksi juga menyangkut rekayasa
genetika. Rekayasa reproduksi tidak hanya dilakukan pada hewan ataupun tumbuhan, pada manusia pun
juga bisa.
E.
Rekayasa
Reproduksi Menurut Ilmu Pengetahuan Barat
Rekayasa reproduksi antara
lain :
a.
Kloning
Kloning dari bahasa
inggris adalah cloning, yang artinya usaha manusia untuk menciptakan suatu
organisme dengan cara menduplikasi yang dilakukan secara aseksual, dengan kata
lain seperti halnya menggandakan organisme mahluk hidup melalui cara
nonseksual.[7]
Menurut ilmu Barat yang dapat kita ambil contoh, yaitu teknik cloning
yang sudah pernah dilakukan di Scotlandia, Dr. Ian Willmut, yang menjadikan sel
telur domba yang telah direkayasa menjadi seekor domba tanpa ayah atau tanpa
perkawinan. Domba tersebut dinamakan Domba Dolly.
b.
Kultur
jaringan
Kultur jaringan
merupakan suatu metode pemeliharaan bagian tumbuhan yang sudah di isolasi
dari tanaman induknya pada medium buatan dalam kondisi steril secara in
vitro.[8] In
vitro merupakan teknik pemeliharaan jaringan atau bagian dari individu secara
buatan yang dilakukan di luarindividu yang bersangkutan. Metode kultur jaringan dikembangkan untuk
membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit
dikembangbiakkan secara generatif.
Salah satu contoh yang pernah
dilakukan ilmuwan Barat, F.C. Steward, yang menggunakan Eksplan wortel yang
dikultur dalam media setelah beberapa waktu berubah menjadi kalus, kemudian
kalus tersebut dipindahkan ke medium lain, lalu membentuk tanaman kecil yang
lengkap, disebutkan dengan planlet. Tekhnik ini juga di populerkan oleh Muer,
Hildebrandt, dan Riker.
c.
Bayi Tabung
Rekayasa Bayi Tabung adalah tekhnik
rekayasa bayi yang dilakukan dengan metode pembuahan yang berlangsung di dalam
tabung. Tekhnik ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari tekhnik inseminasi
buatan [3], hanya saja proses pembuahan pada
bayi tabung terjadi di luar, sedangkan inseminasi terjadi di dalam tubuh.
Keduanya sama-sama merupakan pengembangbiakan generatif.
Kita sering
mendengar istilah bayi tabung bagi pasangan yang kesulitan untuk mendapatkan
keturunan. Hal ini merupakan jalan pintas bagi mereka untuk segera mendapatkan
keturunan. Di sisi lain, tekhnik Bayi Tabung berpeluang kecil untuk mendapatkan
hasil yang diinginkan.
d.
Hibridasi
Hibridasi merupakan tehnik pencarian
bibit unggul dengan cara menyilangkan 2 varietas yang memiliki
sifat unggul [4]. Cara ini sering digunakan karena menguntungkan dan ini alasan
kenapa banyak orang memilih menggunakan tehnik ini. Hasil dari hibridasi
merupakan perpaduan sifat unggul dari kedua induknya, tehnik ini dapat
dilakukan pada hewan dan tumbuhan. Contoh hibrid tumbuhan yang telah
dibudidayakan adalah jagung, kelapa, padi, tebu, dan anggrek.
e.
Inseminasi Buatan
Inseminasi buatan atau sering disebut
kawin suntik ini merupakan tehnik yang hanya membutuhkan sperma dari induk
jantan yang kemudian disuntikkan ke induk betina, biasanya ini mempermudahkan
pengiriman dari suatu Negara ke Negara lain karena yang dibutuhkan hanya
spermanya saja tanpa memerlukan individu tersebut. Teknologi ini
menggunakan metode penyimpanan sperma pada suhu rendah (-80° sampai -20°).
F.
Rekayasa
Reproduksi Menurut Islam
Islam tidak melarang manusia untuk
mengadakan penelitian atau penyelidikan, bahkan mendorong manusia untuk
melakukannya dalam rangka mengenal lebih dekat dengan sang khalik, mengetahui
kebesaran-Nya. Akan tetapi di dalam pandangan Al-Quran, pertimbangan moral
dalam penelitian sangatlah penting.[9]
Jika proses rekayasa membawa proses
kemaslahatan bagi umat manusia, maka tiada larangan untuk itu. misal, rekayasa reproduksi
untuk memperbanyak keturunan dan mendapatkan hasil banyak dari suatu jenis
tanaman atau binatang. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an :
“ Dan Dia menundukkan untukmu apa yang
ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya sebagai rahmatdari pada nya .
sesungguhnya pada yang demikian itu benar benar terdapat tanda tanda kekuasaan
Allah bagi kaum yang berpikir” (Q.S. Al Jatsiyah 45:13)[10]
Tekhnik rekayasa reproduksi juga tidak terlepas dari
bantahan al-Qur’an. Seperti tekhnik kloning yang dianggap menyimpang dari
ajaran al-Qur’an, karena prosesnya tidak secara alamiah. Dalam surat al-Hajj
ayat 5 Allah berfirman, “Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian
dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging
yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada
Kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang
sudah ditentukan.”
Dalam Islam kloning dapat menimbulkan akibat yang
fatal apabila hal ini masih dilakukan. Pelarangan mutlak terhadap penelitian Kloning pada
manusia baik secara agamis dari segi ilmu pengetahuan adalah kurang etis. Dengan
kata lain perlu memilih dan memilah, kloning yang bagaimana yang dilarang.
Kloning dalam tujuan medis terhadap organ jika untuk kemaslahatan adalah boleh , sedangkan jika kloning
terhadap duplikasi individu manusia itulah yang dilarang.[11]
Oleh karenanya, penggunaan tekhnik kloning dalam dunia Islam harus lebih
diperhatikan.
Tidak hanya kloning, semua tekhnik rekayasa reproduksi
yang pernah diterapkan di dunia Barat memang banyak menyimpang dari ajaran
al-Qur’an. Tidak hanya itu, kesemuanya dianggap membahayakan kesehatan.
Tentunya hal ini sangat dihindari dalam Islam. Islam mengajarkan kepada
pengikutnya untuk tidak mengorbankan diri sendiri demi mengejar hasrat pribadi,
tetapi Islam mengajarkan untuk hidup nyaman sesuai syariat tanpa mengorbankan
kesehatan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sejak
dahulu, pemikiran-pemikiran para ilmuwan di dunia Barat telah banyak
menimbulkan kontroversi, khususnya di dunia Islam. Pemikiran-pemikiran tersebut
dianggap menyimpang dari ajaran Islam. Selain itu, metode yang diterapkan oleh
para ilmuwan Barat, dalam kasusnya, terbukti banyak membahayakan kesehatan.
Sementara itu, Islam sendiri menghindari adanya praktik-praktik yang
membahayakan kesehatan manusia. Islam mengajarakan kepada manusia untuk
menggunakan cara-cara yang halal demi mendapatkan hasil yang maksimal. Syariah
Islam harus dilakukan dengan baik, bukan malah menyalahinya dengan menggunakan
berbagai macam cara yang diharamkan. Seperti yang dilakukan oleh para ilmuwan
Barat tersebut.
Selain
membahas tentang bidang kesehatan, ruang lingkup pembahasan Islam juga tidak
terlepas dari bidang biologi. Seperti teori evolusi yang telah banyak
dikemukakan oleh para ilmuwan Barat khususnya. Salah satu contoh teori yang
paling fenomenal adalah teori tentang evolusi manusia oleh Charles Darwin.
Teori yang dikemukakan Darwin banyak menimbulkan kontroversi, khususnya di
dunia Islam. Teori yang dikemukakannya sangat bertentangan dengan ajaran Islam.
Adanya Pitecanthropus Erectus yang dianggap Darwin sebagai
nenek moyang manusia merupakan sesuatu yang tidak bisa diterima di kalangan
umat Islam. Menurut ajaran Islam, manusia pertama di dunia ini adalah Nabi Adam
as. Hal inilah yang menyebabkan mengapa Darwin ditentang oleh seluruh umat
Islam di dunia. Tidak hanya Islam, agama lain pun serentak menentang teori Darwin.
B. Saran
Semoga dengan selesainya makalah ini, maka penyusun
sangat mengarapkan respon dari para teman – teman mahasiswa ataupun dari dosen
dan saran konstruktif dari siapapun datangnya, demi perbaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat adanya, khususnya bagi penyusun sendiri,
dan umumnya para pembaca lainnya. Amin Ya Robbal A’lamiin.
DAFTAR PUSTAKA
2.
Tasmuji. Cholil.
Sutikno dan Vidiaga. 2012. Ilmu Alamiah
Dasar Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar. Surabaya:IAIN Sunan Ampel
Press.
4.
Trianto. 2007. Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam
dan Barat. Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher.
5.
Yunus, Rosman. 2006. Teori Evolusi Darwin
dalam Pandangan Sains dan Islam. Depok: Prestasi.
6.
Musthafa, Aziz. 2001. Kloning Manusia Abad XXI antara Harapan, antangan dan Pertentangan. Yogyakarta:Pustaka
Pelajar.
7.
Santoso, Begot. 2006. Biologi. Jakarta:Erlangga.
[1] Drs. Tasmuji, M. Ag. ,Drs. H. Cholil, M.Pd.I. ,Drs. Sutikno, M.Pd.I
dan Vidiagati, SE. , Ilmu Alamiah Dasar
Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar (Surabaya:IAIN Sunan Ampel
Press,2012). Hal. 31
[2] Trianto, M. Pd.,Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam
dan Barat (Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher,2007), Hal 245
[3] Rosman
Yunus, Teori Evolusi Darwin dalam Pandangan Sains dan Islam. (Depok:
Prestasi, 2006), Hal 20
[4] Trianto, M. Pd.,Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam
dan Barat (Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher,2007), Hal 254
[5] Trianto, M. Pd.,Wawasan Ilmu
Alamiah Dasar Perspektif Islam dan Barat (Jakarta:Prestasi Pustaka
Publisher,2007). Hal 255
[6] Trianto, M. Pd., Wawasan Ilmu
Alamiah Dasar Perspektif Islam dan Barat (Jakarta:Prestasi Pustaka
Publisher,2007), Hal. 257
[7] Aziz Musthafa dan Imam Musbikin, Kloning
Manusia Abad XXI Antara Harapan, Tantangan
dan Pertentangan, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2001), Hal.16
[8] Begot Santoso, Biologi,
(Jakarta:Erlangga,2006), Hal.192
[9] Trianto, M. Pd.,Wawasan Ilmu
Alamiah Dasar Perspektif Islam dan Barat (Jakarta:Prestasi Pustaka
Publisher,2007). Hal 270
[10] Trianto, M. Pd.,Wawasan Ilmu
Alamiah Dasar Perspektif Islam dan Barat (Jakarta:Prestasi Pustaka
Publisher,2007). Hal 271
[11] Trianto, M. Pd.,Wawasan Ilmu
Alamiah Dasar Perspektif Islam dan Barat (Jakarta:Prestasi Pustaka
Publisher,2007). Hal 280